Selasa, 22 Januari 2019

Uji Vitamin C dengan Betadine

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin ini dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Dalam larutan air vitamin C mudah teroksidasi, terutama apabila dipanaskan. Kehilangan vitamin C sering terjadi pada pengolahan, pengeringan dan cahaya. Vitamin C penting dalam pembuatan zat-zat interseluler dan kolagen. Vitamin ini tersebar ke seluruh tubuh dalam jaringan ikat, rangka dan matriks. Vitamin C berperan penting dalam hidroksilisin prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin yang merupakan bahan pembentukan kolagen tersebut (Abdul, 2013).
Berdasarkan uraian di atas maka untuk memperdalam pengetahuan tentang vitamin maka dilakukanlah percobaan tentang penentuan vitamin C dengan menggunakan sampel minuman kemasan yang mengandung vitamin C dan buah-buahan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana uji vitamin c menggunakan iodine?
2.      Bagaimana kandungan vitamin c yang terkandung dalam masing-masing sampel?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui hasil uji vitamin c menggunakan iodine.
2.      Mengetahui kandungan vitamin c pada masing-masing sampel.



BAB II
DASAR TEORI

2.1 Vitamin C
            Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan seperti jeruk merupakan sumber utama vitamin ini (Karina, 2014).

2.2 Buah Pir
Buah pir tergolong tanaman yang mempunyai nilai gizi yang cukup baik, di antaranya adalah kalium, serat pangan, vitamin C, vitamin K, dan tembaga. Satu buah pir memenuhi 19,8 persen kebutuhan tubuh akan serat pangan setiap hari (Ulya, 2017).

2.3 Buah Lemon
Buah lemon adalah kerabat dari keluarga sitrus berkulit kuning cerah dengan rasa masam yang khas. Buah ini dikenal dengan kandungan vitamin C-nya yang cukup tinggi. Buah lemon memiliki batang pohon dengan ukuran sedang (ketinggian maksimal 6 meter) dan tumbuh di wilayah dengan iklim sub-tropis (Yoga, 2018).

2.4 Buah Belimbing
Buah belimbing merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh. Buah ini kaya akan antioksidan alami, magnesium, potasium, fosfor, β-karoten, serta asam L-askorbat atau vitamin C, dan vitamin A (Dr. Kevin, 2018).

2.5 Buah Jeruk
Jeruk memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat tinggi, tidak hanya vitamin C dalam 180 gr buah jeruk, juga terdapat nutrisi lainnya seperti protein, kalori, dan serat yang sangat tinggi (Rohmad, 2017).

2.6 Buah Jambu
Jambu Biji atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Guava adalah jenis buah-buahan tropis yang kaya akan Vitamin C yaitu mengandung sekitar 228,3mg pada setiap 100 gramnya. Kandungan vitamin C ini dapat mencukupi sekitar 275% kebutuhan kita sehari (Dickson, 2018).

2.7 Buah Tomat
Buah Tomat merupakan sumber makanan yang mengandung nutrisi tinggi, beberapa nutrisi yang didapat dari tomat adalah antioksidan Likopen, Vitamin C, Potasium/Kalium, Folat dan Vitamin K. Antioksidan yang terkandung oleh Tomat sering dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker (Dickson, 2018).

2.8 Buah Jeruk Purut
Jeruk purut merupakan jenis jeruk yang juga banyak vitamin C, dan memiliki rasa yang asem segar. Jeruk purut memiliki tekstur kulit yang kasar dan terlihat bergelombang dan tidak cocok jika dikonsumsi secara langsung. Penggunaan buah ini biasanya dijadikan sebagai penyedap olahan makanan seperti sambel, sayur, atau jenis olahan kuliner lainnya (Ika, 2017).

2.9 Buah Lemon
Buah melon memiliki banyak manfaat serta kaya kandungan zat dan vitamin yang terdapat di dalamnya. Pada satu buah melon, terkandung 60 kalori dan 14 gram kandungan gula alami. Selain itu, manfaat buah melon juga dapat memberikan energi, serta kadar lemak yang rendah (Novita, 2018).

2.10 Buah Apel
Apel merupakan salah satu jenis buah-buahan yang sangat populer di dunia. Buah pada awalnya berasal dari Asia Tengah kini telah banyak dibudidayakan oleh berbagai negara dan telah menjadi salah satu makanan sehat bagi hampir semua penduduk di dunia. Buah Apel yang biasanya dikonsumsi langsung ataupun dijadikan Jus minuman ini mengandung Serat makanan (fiber), Vitamin C dan berbagai jenis Antioksidan yang tinggi (Dickson, 2018).


2.11 Buah Anggur
Buah anggur memiliki banyak jenis, namun yang paling familiar di masyarakat Indonesia adalah anggur merah dan anggur hijau. Buah Anggur biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Anggur kaya antioksidan berkat kandungan vitamin A dan C-nya. Anggur juga mengandung kalsium, yodium, mangan, kalium, seng, selenium, serta gula alami seperti dektrosa dan glukosa (Dadan 2016).

2.12 Vitacimin
Tablet vitacimin merupakan salah satu dari sekian banyak tablet yang mengandung vitamin C yang dijual dipasaran. Banyak sekali orang yang suka mengkonsumsi vitacimin, selain harganya yang murah juga karena tablet ini tersedia dengan berbagai varian rasa seperti rasa jeruk, anggur, lemon, dll. Satu tablet vitacimin mengandung 500 mg vitamin C (Afani, 2017).

2.13 You C-1000
You C 1000 merupakan salah satu minuman kesehatan yang banyak dijual di pasaran, seperti minimarket, pasar swalayan, hingga warung-warung kecil di pinggir jalan. Sesuai dengan tagline nya, yaitu 1000 mg of vitamin C, You C 1000 benar-benar memiliki kandungan 1000 mg vitamin C. Minuman ini dikemas dalam 2 bentuk, yaitu botol kaca kecil dengan ukuran 140 ml dan botol besar dengan ukuran 600 ml. Dengan bentuk botol yang simpel dan ringkas, membuat You C 1000 ini dapat menjadi bekal di dalam perjalanan jauh. Kedua kemasan ini memiliki kandungan manfaat vitamin C yang sama, yang membedakan hanyalah jumlah airnya yang berbeda (Chy, 2018).


  
BAB III
METODE PENGAMATAN

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 21 November 2018 pukul 11.20 - 13.00 WIB di Laboratorium Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama’ Sunan Giri Bojonegoro.

3.2 Alat dan Bahan
·         Alat yang digunakan pada praktikum Uji Vitamin antara lain :
-          Tabung reaksi                                                                    12 buah
-          Rak tabung reaksi                                                             1   buah
-          Gelas plastik                                                                      10 buah                      
-          Blender                                                                             1   buah
-          Mortar & alu                                                                     1   buah
-          Pisau                                                                                  1   buah
-          Gelas ukur 100 ml                                                             1   buah
-          Pipet tetes                                                                         2   buah
-          Beaker glass                                                                      2   buah
-          Kertas label                                                                       12 buah
·         Bahan yang digunakan pada praktikum Uji Vitamin antara lain :
-          Vitacimin                                                                          secukupnya
-          You C-1000                                                                      secukupnya
-          Lemon                                                                               secukupnya
-          Anggur                                                                              secukupnya
-          Apel                                                                                  secukupnya
-          Tomat                                                                                secukupnya
-          Belimbing                                                                          secukupnya
-          Pear                                                                                   secukupnya
-          Jeruk purut                                                                        secukupnya
-          Jeruk kupas                                                                       secukupnya
-          Jambu                                                                                secukupnya
-          Melon                                                                                secukupnya

3.3 Cara Kerja
            Langkah kerja yang diambil pada praktikum Uji Vitamin adalah :
1.      Menyiapkan sari buah dari masing-masing sampel dengan memblender dan menyaringnya.
2.      Menambahkan 10 tetes iodine pada tabung reaksi sejumlah sampel.
3.      Membuat larutan vitamin C dengan melarutkan 1 tablet vitacimin ke dalam 50 ml air. Larutan ini sebagai acuan vitamin C murni.
4.      Menambahkan sari buah dari sampel pada masing-masing tabung reaksi.
5.      Menghitung beberapa tetes sari buah yang diperlukan untuk bisa menjernihkan larutan iodine.


BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan
            4.1.1 Tabel Pengamatan
No.
Sampel
Jumlah (tetes)
Presentase Kadar Vit.C
Warna Setelah Penambahan
1.
Vitacimin
6 tetes
100%
vitacimin.jpg
2.
Belimbing
30 tetes
20%
belimbing.jpg
3.
You C-1000
38 tetes
15,8%
you c (2).jpg
4.
Jeruk lemon
40 tetes
15%
lemon.jpg
5.
Jambu
55 tetes
10,9%
jambu.jpg
6.
Jeruk kupas
63 tetes
9,5%
jeruk kupas.jpg
7.
Melon
76 tetes
7,9%
melon.jpg
8.
Apel
93 tetes
6,5%
apel.jpg
9.
Jeruk purut
100 tetes
6%
jeruk purut.jpg
10.
Tomat
110 tetes
5,5%
tomat.jpg
11.
Anggur
115 tetes
5,2%
anggur.jpg
12.
Pear
123 tetes
4,9%
pear.jpg

            4.1.2 Grafik Hasil Pengamatan
a.      Grafik Penambahan Sampel yang Diperlukan

b.      Grafik Kadar Vit C dalam Sampel
4.2 Pembahasan
IMG-20181122-WA0032.jpg
Gambar 1. Buah-buahan
Sumber : dokumentasi sendiri
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama vitamin.
Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Gyorgyi menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal perananny dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman's University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah (Puspa, 2013).

Pengujian vitamin C pada umumnya digunakan tritrasi iodimetri, yaitu dengan penambahan Iod kepada vitamin C atau komoditi yang diduga terdapat vitamin C. Vitamin C bersifat pereduksi (reduktor) sedangkan Iod bersifat pengoksidasi (oksidator) sehingga keduanya menghasilkan reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Dalam pengamatan oleh mata, dapat terlihat warna Iod yang berubah dari ungu menjadi kuning karena ditetesi larutan vitamin C. Reaksi yang terjadi dapat tertulis seperti (Puspa, 2013) :
                        C6H8O6 + H2O                        →        C6H8O7 + 2H+ + 2e-
                        2e- + I2                         →        2I-
C6H8O6+ H2O + I2      →        C6H8O7 + 2H+
Pada praktikum uji vitamin c ini, warna awalnya yaitu merah kecoklatan (warna iodin). Pada percobaan menggunakan sampel vitacimin dibutuhkan 6 tetes larutan sampel untuk membuat larutan iodine menjadi jernih. Pada percobaan menggunakan sampel you c 1000 dibutuhkan 38 tetes larutan sampel untuk menjernihkan iodine. Pada sampel buah pir dibutuhkan 123 tetes larutan sampel. Pada sampel lemon dibutuhkan 40 tetes larutan sampel. Pada sampel jeruk purut dibutuhkan 100 tetes larutan sampel. Pada sampel jeruk kupas dibutuhkan 63 tetes larutan sampel. Pada sampel melon dibutuhkan 76 tetes larutan sampel. Pada sampel jambu biji dibutuhkan 55 tetes larutan sampel. Pada sampel belimbing dibutuhkan 30 tetes larutan sampel. Pada sampel apel dibutuhkan 93 tetes larutan sampel. Pada sampel anggur dibutuhkan 115 tetes larutan sampel pada sampel tomat dibutuhkan 110 tetes larutan sampel untuk menjernihkan larutan iodine. Dari hasil percobaan tersebut, berarti sampel yang paling banyak mengandung vitamin c yaitu vitacimin, sedangkan sampel yang paling sedikit mengandung vitamin c yaitu buah pir.
Hal ini seperti pada pernyataan (Putri, 2015) bahwa tablet vitamin C dilarutkan dengan air dengan perbandingan 1 : 10. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna kuning. Setelah itu larutan tablet vitamin C diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida. Dibutuhkan 4 tetes saja larutan tablet vitamin C untuk menetralkan amilum iodida dan warnanya tetap kuning. Hal ini menunjukkan tablet vitamin C memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi.
Buah jeruk kampung dikupas dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna jingga. Kemudian sari buah jeruk tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 30 tetes sari buah jeruk untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi jingga muda. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah jeruk mengandung vitamin C yang cukup tinggi.
Buah tomat diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna merah. Kemudian sari buah tomat tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 30 tetes sari buah tomat untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi merah muda. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah tomat mengandung vitamin C yang setara dengan jeruk
Buah belimbing diblender dicampur dengan sedikit air dan diambil sarinya. Warna larutan sebelum di teteskan pada amilum iodida berwarna hijau muda. Kemudian sari buah belimbing tadi diambil menggunakan pipet tetes dan diteteskan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida yang berwarna keunguan. Dibutuhkan 49 tetes sari buah belimbing untuk menetralkan amilum iodida sehingga warna larutan berubah menjadi putih keruh. Jadi, jumlah tetesan ini membuktikan bahwa sari buah belimbing mengandung vitamin C dengan kadar yang sedikit.
Pada hasil percobaan yang kami lakukan jika dibandingkan dengan referensi lain ada perbedaan jumlah kadar vitamin c yang terkandung dalam sampel. Hal ini mungkin dikarenakan kurang bersihnya tabung reaksi yang digunakan atau jumlah penetesan bahan yang tidak sesuai. Bisa juga dikarenakan faktor praktikan yang kurang teliti dalam melakukan percobaan.



BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas yaitu :
1.      Hasil uji vitamin c menggunakan iodine yaitu jika jumlah penetesan sampel tuntuk menjernihkan iodine semakin sedikit maka kandungan vitamin c dalam sampel tersebut semakin banyak. Jika dibutuhkan semakin banyak penetesan sampel untuk menjernihkan iodine maka kandungan dalam sampel tersebut sedikit.

2.      Dari hasil praktikum yang kami peroleh, vitacimin memiliki kadar vitamin c paling banyak yaitu 100% ; belimbing 20% ; you c 1000 15,8% ; lemon 15% ; jambu 10,9% ; jeruk kupas 9,5% ; melon 7,9% ; apel 6,5% ; jeruk purut 6% ; tomat 5,5% ; anggur 5,2%  ; dan pir paling sedikit mengandung vitamin c yaitu 4,9%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Uji Kadar Glukosa Darah

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah. Tubuh menyerap mayoritas karohidrat seb...